Buku Saku Kumpulan Doa Sehari Hari Perisai Seorang Muslim
Buku saku ini diberi nama
Perisai (Benteng) karena dengan mengamalkan isinya seorang Muslim dapat
terlindungi sepanjang hari seperti ketika sesorang berlindung di dalam Benteng
atau dibalik perisai.
Doa sehari hari yang termuat
di dalamnya mencakup seluruh kegiatan seseorang mulai dari bangun tidur hingga
tidur kembali. Sumber Doa dan Zikir di dalam buku ini hanya berasal dari
alqur’an dan Hadits-hadits Nabi dari Kitab Induk Hadits dengan riwayat yang
shahih saja tanpa memasukkan Doa karangan seseorang ulama tertentu.
Diantaranya doa hisnul
muslim yang terkenal adalah : doa ketika bangun tidur, doa agar diberi
limpahan rezeki, doa agar hutang lunas, bacaan bacaan salat, Zikir Setelah
Salat, Zikir Pagi dan Petang, Doa Masuk WC, Doa Penguburan Jenazah dan doa-doa yang
lainnya sampai berjumlah sekitar 150an.
Tentang Produk Buku Saku
Kumpulan Doa Hisnum Muslim
Judul Asli : Hisnul Muslim
min Adzakaril-Kitab was-Sunnah
Judul Terjemahan : Perisai
Seorang Muslim doa & dzikir dari Alqur’an dan As Sunnah
Penulis : Said bin 'Ali bin
Wahf Al-Qoththoni
Ukuran : 8,5 cm x 12 cm
Sampul : Softcover
Kerta : HVS
Isi : 340 halaman
Penerbit : Maktabah
Al-Ghuroba
Hisnul Muslim Dzikir Pagi
Dan Petang
Hisnul Muslim ( Arab : حصن المسلم; Hishnu al-Muslim
) atau lengkapnya "Hishnul Muslim min Adzkaril Kitabi Was Sunnah"
yang dalam bahasa Indonesia berarti "Benteng / Perisai Seorang
Muslim" sebuah buku yang disusun oleh Syaikh Sa'id bin 'Ali bin Wahf Al-Qahthani.
Siapa Syaikh Sa'id Bin 'Ali Bin
Wahf Al-Qahthani ?
Syaikh Sa'id bin Ali bin
Wahf Al-Qahtani adalah seorang alim, penulis produktif dan dosen dari suku asli
Arab Al-Qahthani.. Syaikh Sa'id telah menulis banyak buku Islam yang beberapa
bukunya telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa termasuk bahasa Indonesia. Biografi Syaikh Sa'id bin Ali bin Wahf Al Qohthani.
Karyanya yang paling
terkenal adalah buku Hisnul Muslim (Perisai Seorang Muslim), sebuah buku doa
dan dzikir yang paling populer di dunia Islam saat ini. Sangat penting bagi
kaum Muslimin untuk menghafal dan mengamalkannya karena doa dan dzikir yang ada
di dalamnya bersumber dari Al qur’an dan Hadits yang shahih.
Kumpulan Doa Doa Sehari Hari
Islam merupakan agama yang
sempurna. Semua aspek kehidupan telah di atur dengan baik dan sempurna. Dalam
perkara yang kecil saja seperti buang hajar ada doanya, apalagi dalam urusan
yang besar, akan lebih rinci lagi bimbingannya. Dari mulai bangun tidur sampai
akan tidur kembali semuanya ada bimbingannya, hal ini tidak akan di dapati pada
agama – agama selain Islam. Dan hanya orang – orang yang berakal saja yang
dapat mengabil pelajaran darinya.
Kumpulan doa sehari hari
yang ada pada buku saku perisai seorang muslim ini pendek – pendek dan mudah
untuk dihafalkan. Didalam nya terdapat text arabnya, arti atau terjemahnya, dan
sedikit penjelasan keutamaan apabila mengamalkan doa tersebut. Sehingga mudah
untuk diambil manfaatnya.
Keutamaan Berdoa Dan Berdzikir
Allah Ta’ala berfirman :
“Karena itu, ingatlah kamu kepadaku,
niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (dengan memberikan rahmat dan pengampunan).
Dan bersyukurlah kepada-Ku, serta jangan ingkar (pada nikmat-Ku)”. (Al-Baqarah,
2:152).
“Hai, orang-orang yang
beriman, berdzikirlah yang banyak kepada Allah (dengan menyebut nama-Nya)”.
(Al-Ahzaab, 33:42).
“Laki-laki dan perempuan
yang banyak menyebut (nama) Allah, maka Allah menyediakan untuk mereka
pengampunan dan pahala yang agung”. (Al-Ahzaab, 33:35).
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu
dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut (pada siksaannya), serta
tidak mengeraskan suara, di pagi dan sore hari. Dan janganlah kamu termasuk
orang-orang yang lalai”. (Al-a’raaf, 7:205).
Rasul Shalallahu ‘alaihi
Wasallam bersabda:
((مَثَلُ الَّذِيْ يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِيْ لاَ يَذْكُرُ
رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ)).
"Perumpamaan orang yang ingat
akan Rabbnya dengan orang yang tidak ingat Rabbnya laksana orang yang hidup
dengan orang yang mati".
((أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ، وَأَزْكَاهَا
عِنْدَ مَلِيْكِكُمْ، وَأَرْفَعِهَا فِيْ دَرَجَاتِكُمْ، وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ
إِنْفَاقِ الذَّهَبِ وَالْوَرِقِ، وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا
عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوْا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوْا أَعْنَاقَكُمْ))؟ قَالُوْا
بَلَى. قَالَ: ((ذِكْرُ اللهِ تَعَالَى)).
“Maukah kamu, aku tunjukkan
perbuatanmu yang terbaik, paling suci di sisi Rajamu (Allah), dan paling
mengangkat derajatmu; lebih baik bagimu dari infaq emas atau perak, dan lebih
baik bagimu dari pada bertemu dengan musuhmu, lantas kamu memenggal lehernya
atau mereka memenggal lehermu?” Para sahabat yang hadir berkata: “Mau (wahai
Rasulullah)!” Beliau bersabda: “Dzikir kepada Allah Yang Maha Tinggi”.
Rasulullah Shalallahu
‘alaihi wasallam bersabda :
يَقُوْلُ
اللهُ تَعَالَى: ((أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِيْ بِيْ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا
ذَكَرَنِيْ، فَإِنْ ذَكَرَنِيْ فِيْ نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِيْ نَفْسِيْ، وَإِنْ
ذَكَرَنِيْ فِيْ مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِيْ مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ، وَإِنْ تَقَرَّبَ
إِلَيَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ
ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا، وَإِنْ أَتَانِيْ يَمْشِيْ أَتَيْتُهُ
هَرْوَلَةً)).
Allah Ta’ala berfirman: Aku
sesuai dengan persangkaan hambaku kepadaku, Aku bersamanya (dengan ilmu dan
rahmat) bila dia ingat Aku. Jika dia mengingatku dalam dirinya, Aku
mengingatnya dalam diriku. Jika dia menyebut namaku dalam suatu perkumpulan,
Aku menyebutnya dalam perkumpulan yang lebih baik dari mereka. Bila dia
mendekat kepadaku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika dia mendekat
kepadaku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika dia datang kepadaku dengan
berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat”.
وَعَنْ
عَبْدِ اللهِ بْنِ بُسْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً قَالَ: يَا رَسُوْلَ
اللهِ إِنَّ شَرَائِعَ اْلإِسْلاَمِ قَدْ كَثُرَتْ عَلَيَّ فَأَخْبِرْنِيْ
بِشَيْءٍ أَتَشَبَّثُ بِهِ. قَالَ: ((لاَ يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْبًا مِنْ ذِكْرِ
اللهِ)).
Dari Abdullah bin Busr
Radiyallahu ‘anhu, dia berkata: Bahwa ada seorang lelaki berkata: “Wahai,
Rasulullah! Sesungguhnya syari’at Islam telah banyak bagiku, oleh karena itu,
beritahulah aku sesuatu buat pegangan”. Beliau bersabda: “Tidak hentinya
lidahmu basah karena dzikir kepada Allah (lidahmu selalu mengucapkannya).”
Rasulullah Shallahu ‘alaihi
Wasallam bersabda :
((مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ حَسَنَةٌ،
وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لاَ أَقُوْلُ: {الـم} حَرْفٌ؛ وَلَـكِنْ:
أَلِفٌ حَرْفٌ، وَلاَمٌ حَرْفٌ، وَمِيْمٌ حَرْفٌ)).
“Barangsiapa yang membaca
satu huruf dari Al-Qur’an, akan mendapatkan satu kebaikan. Sedang satu kebaikan
akan dilipatkan sepuluh semisalnya. Aku tidak berkata: Alif laam miim, satu
huruf. Akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.”
وَعَنْ
عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: خَرَجَ رَسُوْلُ اللهِ n وَنَحْنُ فِي الصُّفَّةِ فَقَالَ:
((أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنْ يَغْدُوَ كُلَّ يَوْمٍ إِلَى بُطْحَانَ أَوْ إِلَى
الْعَقِيْقِ فَيَأْتِيْ مِنْهُ بِنَاقَتَيْنِ كَوْمَاوَيْنِ فِيْ غَيْرِ اِثْمٍ
وَلاَ قَطِيْعَةِ رَحِمٍ؟ )) فَقُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ نُحِبُّ ذَلِكَ.
قَالَ: ((أَفَلاَ يَغْدُوْ أَحَدُكُمْ إِلَى الْمَسْجِدِ فَيَعْلَمَ، أَوْ
يَقْرَأَ آيَتَيْنِ مِنْ كِتَابِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ خَيْرٌ eلَهُ مِنْ نَاقَتَيْنِ، وَثَلاَثٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلاَثٍ، وَأَرْبَعٌ
خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَرْبَعٍ، وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ مِنَ اْلإِبِلِ)).
Dari Uqbah bin amirradiyallahu
‘anhu, dia berkata: “Rasulullah (Shallahu ‘alaihi Wasallam) keluar, sedang kami
di serambi masjid (Madinah). Lalu beliau bersabda: “Siapakah di antara kamu
yang senang berangkat pagi pada tiap hari ke Buthhan atau Al-Aqiq, lalu
kembali dengan membawa dua unta yang besar punuknya, tanpa mengerjakan dosa
atau memutus sanak?” Kami (yang hadir) berkata: “Ya kami senang, wahai Rasulullah!”
Lalu beliau bersabda: “Apakah seseorang di antara kamu tidak berangkat pagi ke
masjid, lalu me-mahami atau membaca dua ayat Al-Qur’an, hal itu lebih baik
baginya dari pada dua unta. Dan (bila memahami atau membaca) tiga (ayat) akan
lebih baik daripada memperoleh tiga (unta). Dan (bila memahami atau mengajar)
empat ayat akan lebih baik baginya dari pada memperoleh empat (unta), dan
demikian dari seluruh bilangan unta.”
Rasulullah (Shallahu ‘alaihi
Wasallam) bersabda:
((مَنْ قَعَدَ مَقْعَدًا لَمْ يَذْكُرِ اللهَ فِيْهِ كَانَتْ
عَلَيْهِ مِنَ اللهِ تِرَةٌ، وَمَنِ اضْطَجَعَ مَضْجَعًا لَمْ يَذْكُرِ اللهَ
فِيْهِ كَانَتْ عَلَيْهِ مِنَ اللهِ تِرَةٌ)).
“Barangsiapa yang duduk di
suatu tempat, lalu tidak berdzikir kepada Allah di dalamnya, pastilah dia
mendapatkan hukuman dari Allah dan barangsiapa yang berbaring dalam suatu
tempat lalu tidak berdzikir kepada Allah, pastilah mendapatkan hukuman dari
Allah.”
((مَا جَلَسَ قَوْمٌ مَجْلِسًا لَمْ يَذْكُرُوا اللهَ فِيْهِ،
وَلَمْ يُصَلُّوْا عَلَى نَبِيِّهِمْ إِلاَّ كَانَ عَلَيْهِمْ تِرَةٌ، فَإِنْ
شَاءَ عَذَّبَهُمْ وَإِنْ شَاءَ غَفَرَ لَهُمْ)).
“Apabila suatu kaum duduk di
majelis, lantas tidak berdzikir kepada Allah dan tidak membaca shalawat kepada
Nabi-nya, pastilah ia menjadi kekurangan dan penyesalan mereka, maka jika Allah
menghendaki bisa menyiksa mereka dan jika menghendaki mengampuni mereka.”
((مَا مِنْ قَوْمٍ يَقُوْمُوْنَ مِنْ مَجْلِسٍ لاَ يَذْكُرُوْنَ
اللهَ فِيْهِ إِلاَّ قَامُوْا عَنْ مِثْلِ جِيْفَةِ حِمَارٍ وَكَانَ لَهُمْ
حَسْرَةً)).
“Setiap kaum yang berdiri
dari suatu majelis, yang mereka tidak berdzikir kepada Allah di dalamnya, maka
mereka laksana berdiri dari bangkai keledai dan hal itu menjadi penyesalan
mereka (di hari Kiamat).”
0 Comments
Comment yang baik atau tidak sama sekali !